Calon Gubenur DKI jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengemukakan bahwa ia telah berulang-ulang kali meminta maaf atas terkait pernyataannya yang memicu munculnya gagasan unjuk rasa akbar pada 4 November 2016.
“Saya telah sampaikan berkali-berkali permintaan maaf. Jikalau aku dianggap salah pun, aku kan telah menyampaikan mohon maaf, papar ahok di Grand Hyatt, Jakarta pusat, Selasa (1/11/2016).
Kata Ahok, seandainya permintaan maafnya di tolak kemudian terjadi aksi unjuk rasa dgn banyak massa sehingga dirinya mengaku pasrah dan menyerahkan ke aparat keamanan.
“Saya kira demo (4 November) serahkan ke aparat,” ucap Ahok.
Ahok mencontohkan, jika manusia bertobat atau mohon maaf maka Tuhan pula bakal memaafkan.
“Kalau orang beragama, Tuhan pun memaafkan insan yg telah menyampaikan permohonan maaf. Itu saja,” tutup Ahok.
Permintaan maaf sudah berkali-kali, tapi saya tidak di maafin, apa karena aku cina?
Ahok oleh sejumlah figur ormas Islam diduga mengejek ayat suci Al Quran.
Namun, Ahok merasa tak pernah melakukan hal itu.
Ia menilai video berisi ucapannya yg menyebutkan surat Al Maidah ayat 51 saat lawatan kerja di Kepulauan seribu sudah disalahgunakan oleh sejumlah orang.
“Saya tak mengatakan menghina Al Quran. aku tak mengatakan Al Quran bodoh, aku katakan terhadap warga di Pulau seribu bila kalian dibodohi oleh beberapa orang rasis, pengecut, memakai ayat suci itu untuk tak memilih aku, ya mari enggak usah memilih, kata Ahok, di balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/10/2016) dikutip dari Kompas.com.
Ahok mengatakan, alasannya melontarkan kata kata yg menyatakan surat Al Maidah ayat 51 disebabkan ayat tersebut kerap dimanfaatkan oleh lawan politik untuk menyerangnya.